Sonia Dea Octalia ♥

25 Oktober 2012

Percaya by Diego Christian



Judul: Percaya
Pengarang: Diego Christian
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 232 halaman
Harga: 40000

Aku langsung jatuh cinta begitu liat covernya di fanpage GagasMedia. Do you think so? Ditambah lagi sinopsisnya yang menarik. Tanpa ragu-ragu aku pun langung beli novel debut dari Diego Christian ini ;) Awalnya aku kira novel ini merupakan novel romansa antara sepasang kekasih atau semacamnya ternyata aku salah besar.

Novel ini menceritakan tentang pencarian jati diri seorang gadis remaja bernama Tintan yang hanya tinggal berdua dengan ayahnya, Sofyan setelah sang ibu meninggal. Hubungan Tintan dan ayahnya yang kaku dan dingin membuat Tintan lebih dekat dengan tantenya yang biasa disapa Anti dan sahabat karibnya, Sam. Selama 13 tahun sejak ibunya meninggal, Tintan dan ayahnya tidak pernah akrab lagi. Mereka hanya mengobrol sesekali, bahkan bertatap muka pun jarang karena sang ayah sangat sibuk bekerja. 

Meskipun demikian, sang ayah selalu memenuhi semua kebutuhan material Tintan. Bahkan, Tintan memiliki mobil pribadi. Namun, sesungguhnya bukan itu yang Tintan inginkan. Ia ingin ayahnya yang dulu. Ayahnya yang hangat, perhatian dan tidak kaku seperti sekarang. Ia merindukan ayahnya yang dulu. Saking ingin menarik perhatian ayahnya, Tintan seringkali membuat ulah dan kekacauan. Tapi semua tidak membawa banyak perubahan. 

Beberapa hari sebelum perayaan ulang tahun Tintan yang ke-17, sang ayah berjanji akan datang di acara tersebut. Tintan sangat senang sekali. Ia berharap kehadiran ayahnya di pesta tersebut akan menjadi titik balik dalam hubungan mereka. Namun, Tintan kembali kecewa saat sang ayah tidak datang karena begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor. Tintan sangat marah mendengar alasan ayahnya yang lebih mementingkan urusan kantor dibanding ulang tahunnya.

Tintan mencurahkan semua isi hatinya pada Anti dan Anti pun meminta Tintan untuk meminta maaf pada ayahnya. Tintan pun setuju. Disisi lain, Sofyan tengah menghadapi kasus pelik di kantor. Perusahaan yang ia pimpin difitnah oleh rekan kerjanya sendiri. Sofyan pun disarankan oleh sahabatnya, pak Seno untuk pindah ke kota lain sementara Seno akan berusaha menyelesaikan masalah tersebut. Sofyan pun setuju dan segera merencanakan pindah ke Purwokerto sesegera mungkin. Lalu bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Tintan setuju untuk ikut pindah bersama ayahnya? Lalu bagaimana kelanjutan hubungan keduanya? Apakah sebenarnya alasan Sofyan bersikap kaku terhadap anaknya semenjak kematian istrinya? Baca dan temukan jawabannya :)




Sebagai salah satu novel debut, aku tidak memasang ekspektasi yang terlalu tinggi untuk novel ini. Dan aku salah (lagi). Sebagai salah satu novel debut, Percaya tidak bisa dikategorikan buruk. Terbukti, aku bisa menyelesaikan novel ini dengan tuntas dan cukupuas. Bahkan aku menangis di beberapa adegan. Entahlah, novel dengan latar keluarga memang lebih mudah membuatku terharu. 

Aku kagum dengan sosok Anti dalam novel ini. Sosoknya sangat keibuan, sangat perhatian dan pengertian. Ia tidak terlihat seperti bibi dalam novel ini. Ia sangat sangat mengerti Tintan. Luar dan dalam. Ia terlihat seperti ibu dan aku merasa Tintan sangat beruntung. Setidak-tidaknya ia tidak selalu sendiri. 

Selain sosok Anti, aku juga menyukai sosok Sofyan alias ayah Tintan. Meskipun kaku dan dingin, sesungguhnya ia sangat menyayangi anaknya. Ia hanya tidak mengerti bagaimana memperlakukan anak gadis 17 tahun dengan baik. Aku menangis saat Sofyan masih berusaha merebut hati Tintan meskipun Tintan sudah sangat kecewa dan membencinya. Aku terharu dengan kasih sayang dan perhatian yang ditunjukkan Sofyan pada Tintan yang akhirnya membuat Tintan luluh. 

Kurang adil rasanya kalau aku hanya menceritakan kelebihan novel ini. Meskipun sangat sedikit, aku juga sedikit terganggu dengan typo yang ada dalam novel ini. Contohnya:

"Anti hanya mengangguk sambil berusaha kata-kata dokter." (pg. 131)

"Anti menoleh kepada ayahnya dan melihat bahwa ayahnya masih memejamkan mata."(pg. 140)

Kekurangan lain? Nope. Tidak ada lagi, menurutku ;) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket

Followers ♥