Morning Light by Windhy Puspitadewi

Judul: Morning Light

Pengarang: Windhy Puspitadewi

Penerbit: GagasMedia

Tebal: 180 halaman

Harga: 32000

Devon, Sophie, Agnes dan Julian adalah 4 karakter utama dalam novel ini. Novel ini menceritakan tentang persahabatan mereka yang indah dan dibumbui dengan beberapa masalah tentang menggapai mimpi mereka masing-masing :) Let's see!

Devon dan Sophie adalah 2 orang sahabat yang telah saling mengenal sejak kecil. Mereka bersahabat dengan Agnes dan Julian saat mereka masuk SMP yang sama. Devon adalah seorang anak lelaki yang bercita-cita untuk menjadi atlet sepakbola yang hebat seperti ayahnya. Sophie adalah seorang gadis yang bercita-cita menjadi penulis terkenal seperti ibunya. Agnes adalah gadis manis yang sangat suka memasak. Sedangkan Julian adalah seorang jenius yang mahir dalam segala bidang, baik akademis maupun non akademis. Lalu apa masalahnya?

Masalahnya adalah mereka hanyalah bunga matahari yang mengejar matahari. Mereka mengejar mimpi mereka masing-masing karena mereka ingin mengalahkan sang matahari. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah mengabaikan apa yang menjadi potensi diri mereka sendiri. Mereka buta dan tuli.

Penasaran dengan ceritanya? Maaf sekali sebelumnya, aku tidak bisa bercerita banyak tentang novel ini karena novel ini bisa terbilang tipis dan aku tidak ingin menceritakan terlalu banyak :p spoiler takutnya. But, one thing to be spoiled.. this novel is worth to read :)

Seperti yang aku bilang tadi, this novel is worth to read ;) meskipun tema persahabatan dan mimpi sudah banyak diangkat dalam novel-novel tapi novel ini gak terkesan basi dan ngebosenin. Aku sangat menikmati novel ini dari awal hingga akhir. Apalagi ditambah kisah cinta antara mereka berempat yang lucu :p 

Aku sangat menyukai keempat karakter dalam novel ini. Tapi yang paling favorit tentu saja Devon dan Julian ;) Aku jatuh cinta dengan Devon sejak awal membaca novel. Hobinya bermain bola, sifatnya yang lucu, kadang-kadang jahil dan menurutku manis sukses membuatku jatuh hati :D Bagaimana dengan Julian? Awalnya, aku merasa kurang tertarik dengan sifat Julian yang terlalu dingin, ditambah sifat poker facenya. Tapi ketika sampai pada pertengahan novel harus kuakui aku juga tersentuh dengan sifatnya yang sebenarnya sangat perhatian dan lembut :)