Judul: Let Go
Penulis: Windhy Puspitadewi
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 244 halaman
Harga: 35000
"Hanya ada dua cara menjalani hidup ini. Cara pertama adalah menganggap seakan-akan tidak ada keajaiban. Cara kedua adalah seolah-olah segala sesuatu adalah keajaiban." -Albert Einstein
Caraka, atau biasa disapa Raka merasa sial sekali saat Bu Ratna menghukumnya untuk bekerja sama dengan Nathan, Nadya dan Sarah dalam mengurus mading sekolah. Raka dihukum karena ia sudah berkelahi sebanyak dua kali dalam waktu empat bulan. Bu Ratna merasa hukuman skors tidak akan bisa mengubah perangai Raka. Bu Ratna berharap semoga Nathan, Nadya dan Sarah dapat memperbaiki sifat buruk Raka sedikit demi sedikit.
Sebenarnya, Raka bukanlah berandalan di sekolah. Ia cukup pandai di kelas, meskipun hanya dalam pelajaran sejarah. Ia adalah anak yang supel dan lebih sering bertindak sebelum berpikir dibanding berpikir sebelum bertindak. Raka juga terkenal dengan sifatnya yang suka ikut campur urusan orang lain. Ia tinggal berdua saja dengan mamanya di rumah. Papanya telah meninggal sejak 2 tahun yang lalu. Salah satu sahabat baik Raka adalah Dhihan, teman sebangkunya.
Berbanding terbalik dengan Raka, Nathan adalah bintang kelas di sekolah. Ia adalah anak yang pandai dan jago di seluruh bidang, baik akademik maupun non akademik. Ia juga sangat tampan dan ditaksir oleh banyak siswi di sekolah. Meski demikian, Nathan bukanlah orang yang supel dan gampang bergaul. Ia termasuk anak yang pendiam, blak-blakan, bahkan terkadang sering sinis.
Nadya adalah ketua kelas Raka dan Nathan. Sama seperti Nathan, Nadya adalah siswi berprestasi. Nadya menguasai segala bidang akademis dan non akademis. Ia juga sangat cantik dan ditaksir banyak siswa di sekolah. Tidak hanya itu, Nadia juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Nadya terkenal dengan sifatnya yang tidak pernah mau minta tolong. Ia terbiasa mengerjakan segala sesuatu sendiri.
Sarah adalah anak yang sangat pemalu. Ia sangat jago di bidang sastra. Sarah adalah tipe anak yang tidak mau mengatakan "tidak". Hidupnya lebih sering didikte oleh orang lain. Sarah tidak pernah bersikap tegas, bahkan untuk urusan hidupnya sendiri. Diantara mereka berempat, hanya Sarah lah yang sebenarnya merupakan anggota mading sekolah. Namun, lagi dan lagi Sarah tidak bisa bilang "tidak" saat kakak kelasnya menyerahkan seluruh tugas kepadanya. Bu Ratna yang merasa kasihan dengan Sarah pun meminta Nathan dan Nadya yang notabene anak pintar untuk membantu Sarah. Dan sekarang, Bu Ratna meminta Raka untuk ikut bergabunng dengan mading sekolah. Can you guess what happens next? Mereka berempat, dengan empat karakter yang berbeda, disatukan oleh urusan mading sekolah. Bagaimanakah kelanjutannya? You must read to know it ;)
Let Go adalah novel kedua Windhy yang telah kubaca dan aku benar-benar tidak kecewa dengan karyanya yang satu ini. Aku sangat menyukai karakter-karakter dalam novel ini, mulai dari Raka, Nathan, Nadya dan Sarah. Windhy berhasil menggambarkan satu persatu karakternya dengan baik. Meskipun mengambil tema yang mungkin biasa, yaitu persahabatan, aku tidak merasa jenuh.
Namun, ada satu hal yang sedikit mengusik pikiranku, yaitu umur Raka. Raka yang baru menginjak kelas X SMA ternyata telah berusia 17 tahun. Agak ketuaan, menurutku, karena aku berusia 15 tahun saat memasuki kelas X SMA. Hanya itu, sih yang agak janggal. Sisanya? Menyenangkan! Aku bahkan sempat menitikkan air mata saat................ (sengaja dikosongin, takut spoiler soalnya :p)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar